Daftar Blog Saya

Jumat, 15 Oktober 2010

HADIST QUDSI

ORANG YANG SIBUK DENGAN AL QUR’AN DAN DZIKIR HINGGA LUPA DARI MEMINTA KEPADAKU
——————————————————————————–
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfinnan : “Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”. Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya”. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: “Nabi datang bersama dua orang, dan Nabi bersama tiga orang, lebih banyak dan lebih sedikit dari itu ; Kemudian dikatakan kepadanya : “Apakah engkau telah tabligh kepada kaummu ?”. Dia menjawab : “Ya” Lalu kaumnya dipanggil dan ditanyakan : “Apakah kalian telah diberi tabligh ?”. “Mereka menjawab : “Tidak”, lalu ditanyakan : “Siapakah yang menjadi saksi bagimu ?”. Dia menjawab : “Muhammad dan ummatnya”. Maka ummat Muhammad di panggil lalu ditanyakan : “Apakah orang ini telah tabligh ?” Mereka menjawab : “Ya”. Tuhan berfirman : “Apakah tahunya tentang hal itu ?”. “Mereka menjawab : “Nabi kami memberitakan kepada kami tentang hal itu, bahwa Rasul-Rasul telah tabligh, lalu kami membenarkannya”. Rasulullah saw. bersabda : Itulah firman Allah Ta’ala : :
“WAKADZALIKA JA’ALNAAKUM UMMATAN WASATHAN LITAKUUNUU SYUHADAA-A’ALANNSI”
(Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu). (Al Baqarah : 143). (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
——————————————————————————–
PANGGILAN ALLAH KEPADA PARA HAMBANYA UNTUK MEMOHON (BERDO’A) DAN BERHARAP KEPADANYA
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Tuhan kami yang Maha Suci dan Maha Tinggi setiap malam turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman : “Barangsiapa yang bermohon kepadaKu maka Aku perkenankan. Barangsiapa yang mohon kepadaKu maka Aku beri, dan barangsiapa yang mohon ampun kepadaKu maka Aku ampuni”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. Dari Rasulullah saw. bersabda : “Allah setiap malam turun ke langit dunia sampai lewat sepertiga malam yang pertama. Dia berfirman : “Akulah Raja. Akulah Raja. Barangsiapa yang berdo’a kepadaKu, maka Aku memperkenankannya, barangsiapa yang minta kepadaKu maka Aku memberinya. Barangsiapa yang mohon ampun kepadaKu maka Aku mengampuninya”. Dan senantiasa demikian sampai fajar bersinar”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : “Wahai anak Adam ( manusia ), sesungguhnya selama kamu berdo’a dan mengaharap kepadaKu, Aku memberi ampuman kepadamu terhadap apa (dosa ) yang ada padamu dan Aku tidak memperdulikannya. Wahai anak Adam seandainya dosamu sampai ke langit kemudian kamu minta ampun kepadaKu maka Aku memberi ampuna kepadamu dan Aku tidak memperdulikannya. Wahai anak Adaml, sesungguhnya apabila kamu datang kepadaKu dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian kamul menjumpai Aku dengan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatu niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi”. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Apabila malam nishfu (tg1.15) bulan Sya’ban maka jagalah dimalamnya, puaslah siangnya karena maka jagalah di malamnya, puaslah siangnya karena sesungguhnya pada hari itu Allah turun ke langit dunia mulai terbenam matahari, seraya berfirman : “Tidakkah ada orang yang mohon ampun maka Aku mengampuninya. Tidakkah ada orang yang mohon rizki maka Aku memberi rizki ? Bukannkah ada orang yang dicoha, malka Aku lepaskan ia dari cobaan itu. Bukankah demikian ? Bukankah demikian ? Sampai terbit fajar”. (Hadits ditakhirj oleh Ibnu Majah).
——————————————————————————–
PAHALA SABAR TERHADAP MUSIBAH (BENCANA)
——————————————————————————–
Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua  kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hambaKu di dunia, maka balasannya di sisiKu adalah sorga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : “Tidak ada balasan disisiKu bagi hambaKu yang mu’min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke sorga sebab anugerah rahmatNya kepada mereka”. Beliau bersabda : “Dikatakan kepada mereka : “Masuklah ke sorga”. Mereka menjawab : “Sehingga orang tua kami masuk (sorga)”. Dia berfirman : “Masuklah kamu ke (sorga) dan orang tuamu”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).
Dari Abu Umamah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Suci berfirman : “Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada MalaikatNya : “Kamu matikan anak hambaKu ?”. Mereka menjawab, “Ya”. Dia berfirman : “Kamu matikan buah hatinya ?” Mereka menjawab : “Ya”. Dia berfirman : “Apakah yang diucapkan oleh hambaKu?” Mereka menjawab : “Memuji dan mengembalikannya kepadaMu (membaca istirja’)”. Allah berfirman : “Bangunlah rumah untuk hambaKu di sorga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
——————————————————————————–
PERSEDIAAN ALLAH YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA HAMBA-HAMBANYA YANG SHALIH
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah beriirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika mau bacalah :
‘FA LAA TA ‘LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LA­HUM MIN QL ‘RRATI A’YUNIN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw. bersabda : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, ridak pernah di dengar oleh telinga dan titiak pernah tergores dalam hati manusia”. Abu Hurairah berkata. Bacalah jika kamu mau :
“FA LAA TA’LAMU NAFSUN MAAUKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yang menyedapkan pandangan mata). (Hadits ditakrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergores dalam hati manusia, sebagai simpanan, biarkanlah (tinggalkanlah) apa yang ditampakkan kepadamu”. Kemudian beliau membaca:
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. besabda : “Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah tetgores dalam hati manusia”. Hal itu sesuai dengan firman Allah :
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”
 (Seseorang itu tidak mengetahui apa \’ang disembunyikan bagi mereka \’aitu yang menyejukkan mata sebagai balasan rerhadap apa \’ang mereka kerjakan ). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika kamu mau bacalah :
‘FALAA TA LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA­NUU YA ‘MALL’UN” 
(Seseorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). Di sorga ada pohon di mana seorang berkendaraan menempuh dibawah naungannva selama 100 tahun tidak selesai. Jika mau bacalah:
“WA ZHILLIM MAMDUUDIN” (Dan an yang terbentang luas).
Tempat cemeti di sorga itu lebih baik dari pada didunia dan apa yang ada di dalamnya. Jlka mau bacalah :
“FAMAN ZUKHZIHA ‘ANIN NAARI WA UDKHILAL JANNATA FAQAD FAAZA WAMAL HAYAA-TUD-DUN-YAA ILLAA MATAA-’UL GHURUUR ” (Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam sorga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Huairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia. Abu Hurairah berkata : Jika mau bacalah :
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA-NUU YA’MALUUN”  (Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
——————————————————————————–
PENCIPTAAN ADAM
——————————————————————————–
Dati Abu Hurairah ra. dati Nabi saw., beliau bersabda : “Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta”. Kemudian Allah berfirman : “Pergilah, berilah salam kepada malaikat itu, dan dengarkan penghormatan ketutunanmu”. Adam berkata : “Assalamu’alaikum (Semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Assalamu’alaika wa rahmatullah ( Semoga kesejahteraan dan Rahmat Allah atasmu) . Mereka menambah wa rahmatullah (dan rahmat Allah). Setiap orang yang masuk sorga atas bentuk Adam. Penciptaan itu senantiasa berkurang hingga sekarang”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw., ia bersabda : Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dialah yang menciptakannya sampai hari kiamat. Dia menjadikan sinar cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Tuhan menampakkan mereka atas Adam. Lalu Adam bertanya  : “Wahai Tuhanku, siapakah mereka?”. Allah berfirman: “Mereka adalah keturunanmu”. Adam heran terhadap kecemerlangan apa yang di antara kedua matanya. Ia bertanya : “Wahai Tuhanku, siapakah ini ?”. Allah berfirman : “Ini seseorang dari umat yang akhir dari keturunanmu, namanya Dawud”. Ia berkata : “Berapakah Engkau beri umur ?”. Allah berfirman : “Enam puluh tahun”. Ia berkata : “Wahai Tuhanku, tambahkanlah 40 tahun dari umurku”. Ketlka umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut (malaikat pencabut nyawa). Adam berkata : “Bukankah kamu telah memberikannya kepada anakmu Dawud ?”. Beliau bersabda : “Lalu Adam menentangnya, maka keturunannya menentang. Adam lupa, maka keturunannya lupa, dan Adam salah maka keturunannya Salah”. (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah menciptakan Adam dan telah meniupkan ruh padanya, Adam bersin, lalu ia mengucapkan : “Alham­dulillah (segala puji bagi Allah)”, ia memuji Allah dengan seizinNya. Lalu Allah berfirman kepadanya : “Rahimakallah ya Adam (Hai Adam, semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu). Pergilah kepada para malaikat itu yakni yang duduk-duduk dari mereka, dan ucapkanlah : “Assa­lamu’alaikum (semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Wa’alaikas salam wa rahmatullah (semoga kesejateraan dan rahmat Allah atasmu)”. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Allah berfirman :
“Inilah penghormatanmu dan penghormatan di kalangan anak cucumu”. Lalu Allah berfirman kepadanya dengan tergenggam kedua belah tanganNya: “Pilihlah mana yang kamu sukai ?”. Adam menjawab saya memilih tangan kanan TuhanKu”. Dua tangan Tuhanku yang kanan adalah penuh berkah, kemudian dibentangkannya, tiba-tiba di sana ada Adam dan keturunannya. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, apakah itu”, Allah berfirman : “Mereka adalah ketu­runanmu”. Masing-masing dari mereka telah tercatat umurnya diantara dua matanya. Tiba-tiba ada seorang laki-­laki yang paling bersinar atau termasuk orang yang bersinar dari mereka. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, siapakah ini?”. Allah berfirman: “Ini adalah anakmu Dawud, telah Aku catat umurnya 40 tahun”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya”. Allah berfirman : “Itulah vang telah Aku catat baginya”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, aku memberikan 60 tahun dari umurku untuknya”. Allah berfirman : “Kamu dan itu”. Kemudian Allah menempatkannya di sorga selama yang dikehendaki Allah, kemudian diturunkan dari padanya dan Adam menghitung (umur = pen) dirinya. Beliau bersabda : “Malakul maut (malaikat penjabut ruh) datang kepadanya, lalu Adam berkata : “Kamu tergesa-gesa, saya telah dicatat berumur 1000 tahun”. Malaikat maut menjawab : “Memang, tetapi kamu telah memberikan kepada anakmu Dawud 60 tahun”. Lalu Adam menentang, maka keturunannyapun menentang. Adam lupa maka keturu­nannyapun lupa. Beliau bersabda : Sejak itu, diperintahkan untuk membuat catatan dan saksi-saksi”. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
——————————————————————————–
PENCIPTAAN ANAK ADAM/MANUSIA DALAM PERUT IBUNYA
——————————————————————————–
Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan : “Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging, semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni sorga, maka ia masuk sorga. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

——————————————————————————–
PENYIMPANAN DAN SUAP
——————————————————————————–
Dari Busr bin Jahhasy ra., ia berkata : Nabi saw: meludah pada telapak tangan beliau, kemudian beliau meletakkan jari telunjuknya dan bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Bagaimana anak Adam dapat melemahkan Aku ? karena Aku menciptakan kamu seperti ini. Jika nafasmu sampai disini – beliau mengisyarakatkan ke kerongkongan beliau”, kamu berkata : “Saya bersedekah”. Dan mana masa sedekah?”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).
——————————————————————————–
PUASA DAN KEUTAMAANNYA
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Puasa itu benteng, maka janganlah berkata keji dan jangan berbodoh diri. Jika seseorang menentang atau memakinya maka hendaklah ia berkata : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa” – dua kali. Demi Dzat yang diriku di’ tanganNya, bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Kebaikan itu lipat sepuluhnya. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. Allah berfirman : “Seluruh amal anak Adam baginya selain puasa, sesung­guhnya puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Puasa itu bagKu, ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumnya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Setiap amal anak Adam baginya selain puasa, puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya”. Demi Dzat yang diriKu ditanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagiKu, dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan teriak-teriak pada hari itu. Jika salah seorang memakimu atau melawanmu maka katakanlah : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah pada hari Qiyamat dari pada bau kasturi. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kesenangan yang dinikmatinya yaitu apabila ia berbuka, maka senang karena bukanya dan apabila bertemu dengan Tuhannya, maka ia senang karena puasanya. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya Tuhanmu berfirman : “Setiap kebaikan itu sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnva. Puasa itu perisai dari neraka. Sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Jika salah seorang di antaramu sedang berpuasa dijahili oleh orang jahil maka katakanlah : “Sesungguhnya saya ini sedang berpuasa”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. telah bersabda: Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “HambaKu yang paling Aku cintai adalah or­ang yang paling segera berbuka”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Setiap amal anak Adam itu dilipatkan. Kebaikan dilipatkan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, sampai sekehendak Allah. Allah berfirman : “Selain puasa, sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku membalasnva, ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dari pada bau Kasturi”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Ali bin Abi Thalib ra., beliau dari Rasulullah saw., beliau bersabda : “Sesunguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi.
Dari Abi Said al Khudri ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bertirman : “Puasa itu bagiKu dan Aku mem­balasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu apabila ia berbuka maka bergembira dan apabila bertemu Tuhannya dan Tuhan memberinya balasan, maka ia bergembira. Demi Dzat vang jiwa Muhammad di-tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum daripada bau kasturi.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang dari padamu berpuasa pada suatu hari, maka janganlah ia berkata keji dan jangan berteriak­teriak. Jika ia dicaci maki atau dilawan oleh seseorang maka hendaklah ia mengatakan: “Saya ini sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi”.
——————————————————————————–
PERDEBATAN SORGA DAN NERAKA DAN PENGADUAN NERAKA
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Berdebatlah sorga dan neraka. Neraka berkata : Saya diberi keutamaan dengan orang-orang yang sombong dan tukang paksa” Dan sorga berkata : “Kenapakah tidak masuk padaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang bawahan ?” Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada Sorga : “Kamu adalah rahmat Ku, denganmu Aku mengasihani orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”. Lalu Tuhan berfirman kepada neraka : “Sesungguhnra kamu adalah adzabKu, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”, masing-masing dari keduanya itu sampai penuh. Adapun neraka tidak penuh sehingga Allah meletakkan kaki Nya, lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah, maka di sanalah neraka penuh, dan sebagiannya berkumpul kepada sebahagian yang lain. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar tidak menzhalimi makhluqNya seorangpun. Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, menciptakan makluq untuknya (Sorga)”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Sorga dan neraka bertengkar di hadapan Tuhan. Sorga berkata : “Wahai Tuhan, gerangan apakah vang masuk sorga hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang bawahan ?” Neraka berkata : “Sava diutamakan dengan orang-orang yang sombong”. Allah Yang Maha Tinggi berfirman kepada Sorga: “Kamu adalah rahmat Ku”, dan berfirman kepada neraka : “Kamu adalah adzab Ku, denganmu Aku menimpakan orang yang Aku kehendaki, masing-masing dari kamu berdua sampai penuh”, Rasulullah bersabda: “Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah tidak menzhalimi makhluq-Nya seorangpun, dan sesungguhnya Allah menciptakan neraka untuk orang yang dike­hendakiNya, kemudian mereka dilemparkan padanya (neraka), maka neraka berkata : “Masihkah ada tambahan ?” sampai tiga kali, sehingga Tuhan meletakkan kedua telapak kakinya di neraka, maka neraka itu penuh dan seba­hagiannya ditolakkan kepada sebahagian yang lain”. Lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda: “Jahannam senantiasa menjadi tempat pelem­paran, lalu dia berkata : “Apakah masih ada tambahan ?”. Sehingga Tuhan Yang Maha Mulia meletakkan kedua telapak kaki-Nya, lalu sebahagiannya berkumpul dengan sebahagian yang lain dan neraka berkata : “Sudah, sudah; demi Kemulian Mu dan Kehormatan Mu”. Di sorga senantiasa ada tambahan, sehingga Allah menciptakan Makhluk untuknya; lalu mereka ditempatkan oleh Allah sebagai tambahan penghuni Sorga. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tetaplah di sorga sesuatu yang dikehendaki Allah untuk tetap, sehingga Allah menciptakan Makhluk dari yang dikehendakiNya untuk sorga itu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra.., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : “Sorga dan neraka berdebat. Sorga berkata : “Orang-orang lemah dan miskin masuk kepadaku”. Dan Neraka berkata : “Para pemaksa dan orang-orang yang sombong masuk kepadaku”. Kemudian Allah berfirman : “Kamu adalah siksa-Ku, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki”. Lalu Tuhan berfirman kepada sorga ; “Kamu adalah rahmatKu, denganmu Aku memberikan rahmat kepada orang yang Aku kehendaki”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
——————————————————————————–
RAHMAT ALLAH MENGALAHKAN KEMURKAANNYA DAN DITERIMANYA TAUBAT DARI ORANG YANG BERDOSA
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia menulis atas diriNya, Dia meletakkan di sisiNya pada Arasy : “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. juga, dia berkata di dalamnya : “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu”. Dalam hadits itu beliau bersabda juga : “Ketika Allah telah selesai menciptakan makhluk … “.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Nabi saw, bersabda : Sesungguhnya seorang hamba melakukan dosa – barangkali beliau bersabda : “Ia berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : “Wahai Tuhanku saya berdosa dengan suatu dosa”, dan barangkali ia berkata : “Saya melakukan (dosa), maka ampunilah saya”. Tuhannya berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ?” Aku mengampuni hambaKu”. Kemudian diam selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa atau beliau bersabda : “Ia berdosa” Ia berkata : Wahai Tuhanku, saya berdosa atau saya melakukan (dosa) lain, maka ampunilah saya”. Tuhan berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui  bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ? Aku mengampuni hambaKu”. Kemudian diam selama yang dikehendaki Al­lah. Kemudian ia berdosa dengan suatu dosa dan barangkali beliau bersabda : “Ia melakukan dosa, lalu berkata : “Saya berdosa yang lain maka ampunilah saya”. Dia berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui ? Aku mengampuni hambaKu tiga kali, maka hendaklah ia melakukan apa yang dikehendakinva”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. dalam menceritakan apa yang (datang) dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Seorang hamba berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : “Wahai Allah, ampunilah dosaku”. Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya”. Kemudian ia kembali dan berdosa, ia berkata : “Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku”. Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya”. Kemudian ia kembali berdosa, dan berkata : “Wahai Tuhanku, ampunilah dosa saya”. Lalu Dia Yang Maha Suci dan Maha Besar berfirman : “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, lalu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya. Berbuatlah apa yang kamu kehendaki, Aku telah mengampunimu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia ingat kepadaKu. Demi Allah, sungguh Allah lebih suka kepada taubat hambaNya dari pada salah seorang di     antaramu yang menemukan barangnya yang hilang di padang. Barangsiapa vang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sehasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya satu depa. Apabila ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari kecil. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda : Sesungguhnva dua orang laki-laki yang masuk neraka sangat keras teriakannya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Keluarkan keduanya !”. Ketika keduanva telah dikeluarkan, Dia berfirman kepada keduanya : “Karena apakah kamu berdua amat sangat dalam menangis ?” Keduanya berkata : “Kami lakukan hal itu agar Engkau mengasihani kami”. Dia berfirman : “Sesungguhnya rahmatKu bagimu adalah kamu berdua terlepas (dari neraka). jatuhkanlah dirimu ke dalam neraka di mana kamu berada !”, maka keduanya pergi. Salah seorang dari keduanya menjatuhkan dirinya, lalu dijadikanNya neraka itu dingin dan selamat baginya. Yang lain berdiri dan tidak menjatuhkan dirinya. Lalu Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Apakah yang menghalangi kamu untuk menjatuhkan dirimu sebagaimana temanmu ?” Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengeluarkan saya”. Tuhan berfirman kepadanya: “Bagimu harapanmu”. Maka keduanva masuk sorga dengan rahmat Allah. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

——————————————————————————–
SHALAT
——————————————————————————–
Dari Abu Qatadah bin Rib’i ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku fardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen), dan Aku menjanjikan suatu janji yaitu orang yang menjaga shalat itu pada waktunya maka Aku memasukkannya ke Sorga. Barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janji padaKu”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Qatadah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku menfardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen). Dan Aku janjikan janji bahwasanya barangsiapa yang menjaga shalat itu pada waktunya, maka Aku masukkan ke sorga. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janjiKu padanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Barangsiapa yang melakukan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an) maka shalat itu kurang” tiga kali, yaitu tidak sempurna. Ditanvakan kepada Abu Hurairah : “Sesungguhnya kami di belakang imam (menjadi ma’mum)”. Ia berkata : “Bacalah dalam hatimu, karena saya mendengar Nabi saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar bertlrman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh-separoh, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Apabila hamba membaca : Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “HambaKu memuji Aku”. Apabila ia membaca Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : Hamba Ku menyanjung Aku. Apabila ia membaca : Maliki yaumiddin. (Yang Memiliki hari Pembalasan), maka Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”, dan sekali waktu Dia berfirman : “HambaKu menyerah kepadaKu”. Apabila ia membaca : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan), Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Apabila ia membaca : Ihdinashshirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi’alaihim wa ladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Maka Allah berfirman : “Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim)
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (Induk Quran), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : “Wahai Abu Hurairah, bahwasanva kadang-kadang saya di belakang imam”. Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Kemudian Abu Hurairah berkata : “Bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu, hai Farisi, karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separoh untukKu dan separoh lagi untuk hambaKu dan bagi hambaKu itu apa yang dimintanya”. Rasulullah saw bersabda : “Bacalah. Seorang hamba mengucapkan : Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: “HambaKu memuji Aku” Hamba mengucapkan : Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang), Allah berfirman : “HambaKu memuji kepadaKu”. Hamba mengucapkan : Maliki Yaumiddiin (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah befirman : “HambaKu memuliakanKu. Hamba mengucapkan : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan)”. Ayat ini antara Aku dan hambaKu. Bagi hambaKu apa yang dipintanya. Hamba membaca : Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Itu semua untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Malik).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata: Saya berkata : “Wahai Abu Hurairah bahwasanya kadang-kadang saya (shalat) di belakang imam (ma’mum)”. Abu Hurairah berkata : “Wahai Ibnu Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu didalam dirimu, karena sava mendengar Rasulullah saw: bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh­separoh yaitu separoh untukKu dan separoh untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa vang dimintanva. Hamba membaca : Alhamdulillah rabbila ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Allah berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca : Arrahmanir rahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca : Maliki yaumiddin (yang tnemiliki hari Pembalasan). Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”. Ini bagi hambaKu. Antara Aku dan hambaKu adalah : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan). Bagi hambaKu apa yang dimintanva, dan akhir suratpun demikian pula, di mana hamba membaca: Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalannva orang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
 
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang melaksanakan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : Sava berkata : “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya kadang­kadang saya di belakang imam (ma’mum). Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Abu Hurairah berkata : “Hai Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu perlahan. Karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Rasulullah saw. bersabda : “Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alamj, ” Allah Yanga Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca . “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca: “Maliki yaumiddin” (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar befirman : “HambaKu memuliakanKu”. Hamba membaca : Iyyaka na’budu wa iyyakanasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanva kepadaMu kami minta pertolongan). Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintainya”. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim wa ladhdhallin. (Tunjukilah kami jalan yang lurus, vaitu jalan orang-or­ang yang Engkau beri nilanat, bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Allah berfirman : “Itu semua untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu dua bagian, separohnya untukKu dan separohnya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Bacalah. Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)”. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Hamba Ku memuji Aku dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Hamba membaca : “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu memuliakanKu, dan ini untukKu”. Ayat ini antaraKu dan antara hambaKu separoh. Hamba membaca : “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanya pertolongan)”. Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladiziinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi’ alaihim waladh dhallin’ (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan or­ang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah)